Khutbah Jumat: Bulan Syawal, Momentum Peningkatan Ibadah dan Ketakwaan
![]() |
Khutbah Jumat: Bulan Syawal, Momentum Peningkatan Ibadah dan Ketakwaan
Khutbah Pertama
الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّيَامَ أَيَّامَ الأَعْيَادِ ضِيَافَةً لِعِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، الدَّاعِي إِلَى الصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيْمِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah.
Di bulan peningkatan ini, marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan cara menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya. Semoga kita semua termasuk ke dalam orang-orang yang bertakwa dan mendapatkan berkah di dunia dan akhirat.
Alhamdulillah, selama satu bulan kita telah berhasil menyelesaikan ibadah puasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan. Sekarang, kita telah berada di bulan Syawal, bulan yang harusnya jadi momentum untuk kita untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas ibadah kita kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Hujurat ayat 13:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
Ayat ini mengingatkan kita bahwa kemuliaan di sisi Allah ditentukan oleh ketakwaan kita kepada Nya. Bukan ditentukan oleh pangkat dan jabatan serta hara benda yang kita miliki. Oleh karena itu, di bulan Syawal ini, marilah kita terus berusaha meningkatkan amal ibadah dan memperkuat ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Salah satu amalan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW di bulan Syawal adalah puasa selama enam hari. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya: "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian mengikutinya dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti puasa sepanjang tahun."
Puasa enam hari di bulan Syawal ini menjadi bentuk ketaatan kita kepada Allah SWT dan sebagai wujud rasa syukur atas nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Sehingga kita bisa menjadi lebih sabar dan kuat dalam menjalani kehidupan di bulan-bulan berikutnya.
Selain itu, bulan Syawal juga menjadi momentum bagi kita untuk mempererat tali silaturahmi dan saling memaafkan. Tradisi saling berkunjung dan mengunjungi serta saling bermaaf-maafan sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan. Rasulullah SAW bersabda:
لَا تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا
Artinya: "Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman hingga kalian saling mencintai."
Marilah kita saling maaf dan manfaatkan di bulan Syawal ini dan memperbaiki hubungan baik dengan dengan sesama manusia. Karena pada dasarnya, persaudaraan antar sesama manusia itu lebih utama daripada mempersoalkan perbedaan.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua
الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
لَا تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ، يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ.
عِبَادَ اللَّهِ، إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ.
فَاذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ، وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ.
Posting Komentar untuk "Khutbah Jumat: Bulan Syawal, Momentum Peningkatan Ibadah dan Ketakwaan"